Terkirim dari tablet Samsung.
SMP N 1 Adiwerna
Rabu, 27 Mei 2015
Mengenang Reuni Astuna89 ditahun 2011
Reuni pertama Astuna89 yg diadakan disalah satu rumah makan dikota Tegal cukup meriah dan sangat akrab,karena pertama kali digelar seakan mengobati rasa rindu diantara teman-teman alumnus,suasana serasa kembali kejaman pada waktu kita masih SMP dulu dimana saling mengenang masa lalu tentunya sangat2 berkesan apalagi liat secara fisik dimana sehelah sekian lama tidak bertemu dan dengan bertambahnya usia membuat pertemuan semakin lekat melihat wajah-wajahnya semakin tambah usia semakin matang Ganteng-ganteng dan Cantik-cantik,Lihatlah dengan kegembiraan mereka saat mengikuti acara permainan.
Bpk.Supono Bayu Aji sedang memberikan kata sambutan
kiri ke kanan: Mas Imam Sopan,Mas Hasan dan Mas Hardiman (Imannya sangat keras Hard Iman)just kidding.hehe
Mas Imam sedang ngibing bersama
Mas Subekhan sedang berekspresi seolah kembali ke masa SMP dulu,hehe.
Goyang Mang :)
Ucapan Terima Kasih untuk Panitia penyelenggara Ibu Wiwin,Ibu Fifi dkk yang dengan kerja kerasnya sehingga aja Reuni saat itu bisa berjalan dengan lancar,amin yra.
Tak Kuhadiri Reuni, Sebab Aku Miskin
Booming Facebook, Booming Reuni
Ini semua gara-gara Facebook. Hebat betul media sosial yang satu ini mempengaruhi bahkan mengubah hidup manusia. Bayangkan saja, teman sekolah, teman sepermainan waktu kecil, mantan kekasih, mantan teman satu kantor, sanaksaudara, yang sudah puluhan tahun tak berjumpa, yang kita pikir sudah hilang ditelan bumi, tiba-tiba dalam hitungan minggu atau bulan saja, sudah ditemukan, bahkan sudah bisa kontak lagi. Ini benar-benar sebuah keajaban dunia maya !
Booming Facebook, diikuti dengan maraknya penyelenggaraan acara reuni, sebab pertemuan di dunia maya dirasa tak cukup lagi memuaskan rasa rindu pada teman di masa lalu. Beragam undangan reunipun berdatangan, dari reuni SD hingga reuni kantor. Sayangnya tidak seluruh undangan reuni itu bisa kita hadiri karena berbagai alasan.
Selalu ada perasaan yang sama manakala kita menghadiri acara reuni : perasaan bahagia ketika rindu terobati ,saat akhirnya dapat berjumpa lagi dengan sahabat tercinta yang telah hilang bertahun-tahun. Rasa haru biru yang menyelinapi hati saat menyalami Bapak dan Ibu Guru yang sudah sepuh, juga suasana nostalgia yang begitu melenakan, yang membuat kita tak ingat umur, terlupa sejenak bahwa kita kini sudah menjadi orang tua. Obrolan dan canda tawa yang terjalin, sangat menghanyutkan kita ke masa muda, saat kita masih sekolah dulu. Ah asyiknya ..
Tak menghadiri reuni sebab miskin
Dalam sebuah kunjungan ke rumah famili saya di Bandung, saya terlibat obrolan serius dengan seorang kerabat dekat saya. Kerabat saya itu seorang laki-laki yang usianya lebih muda beberapa tahun dibawah usiaku. Pekerjaan sehari-harinya adalah berjualan bensin eceran di sebuah kios kecil di pinggir jalan raya di kota Bandung. Sebut saja nama kerabatku itu Fahmi.
Dengan pekerjaan seperti itu, tentu saja Fahmi tidak bisa membuat keluarganya (istri dan ketiga anaknya ) hidup nyaman berkecukupan secara materi. Itu terlihat dari rumah beserta isinya yang sangat sederhana dan terkesan seadanya. Dan disini, di atas sehelai karpet di ruang keluarga yang sempit, kami berbincang hangat tentang segala hal, maklum sudah lama tidak bertemu.
Kebetulan saya dan Fahmi satu sekolah saat di SD dulu. Kepada Fahmi saya menyampaikan rencana acara reuni akbar SD untuk semua angkatan yang akan dilaksanakan selepas Lebaran nanti. Mendengar kabar itu, Fahmi hanya terdiam dan tampak tercenung. Tadinya saya tidak terlalu memperhatikan perubahan air mukanya. Namun setelah mendengarkan kata-katanya, gantian sayalah yang tercenung cukup lama
” Aku tak akan menghadiri acara reuni dimanapun, sebab aku miskin “
Kata – kata yang keluar dari mulutnya terdengar begitu lirih dan sedih. Sayaterhenyak mendengarnya, namun sudah dapat menduga kelanjutan kalimatnya.
“ Aku malu pada teman-teman yang sudah kaya dan sukses “
“ Apa hubungannya reuni dengan kaya- miskin ? ayolah datang ! yang penting silaturahminya. Lagi pula tak akan ada orang yang bertanya-tanya apakah kita ini kaya atau miskin ! “, bantahku. Bantahan yang aku tahu terdengar sangat klise dan sangat naïf jika tidak dapat dikatakan bodoh.
Fahmi hanya tersenyum, menghela nafas, dan menggeleng. “ Aku nggak akan datang “. Pembicaraan tentang reunipun berhenti sampai disitu, tak dilanjutkan lagi sampai saya dan suami pamit pulang.
Pertanyaan - pertanyaan yang membuat rikuh …
Apa yang pertama kali ditanyakan di acara reuni, saat pertama kali berjumpa dengan teman-teman yang sudah lama sekali tidak bertemu ? apakah pertanyaan seputar : sekarang tinggal dimana ? sudah married ? anaknya sudah berapa ?. Mungkin terdengar seperti pertanyaan biasa saja, basa-basi normal yang acap kali terlontar dalam setiap pergaulan. Namun bahkan pertanyaan sesederhana itu menjadi sangat sensitif bagi sebagian orang yang (mohon maaf) belum mendapatkan jodohnya sementara usia semakin menua umpamanya, atau bagi pasangan yang belum mendapatkan keturunan padahal sudah bertahun-tahun menikah. Jadi jangankan pertanyaan soal kaya atau miskin ( yang mana pertanyaan seperti ini mustahil dilontarkan dalam keadaan serius), perkara sudah menikah dan memiliki keturunan saja sudah cukup membuat sebagian orang enggan menghadiri acara reuni, karena merasa malu dan minder.
Katakanlah pertanyaan -pertanyaan standar sudah terlampaui, lalu masuklah kita pada pertanyaan berikutnya, yakni soal pendidikan, soal pekerjaan, soal karir, dsb.Nah disinlah letak permasalahannya. Ketika pembicaraan sudah menyangkut masalah-masalah itu, akan ada teman-teman yang merasa sangat enggan untuk menjawab, karena merasa minder, sebab pendidikan dan pekerjaannya tak terlampau bergengsi, tak terlampau berkelas dan menghasilkan income yang besar untuk dibanggakan. Beberapa teman lagi memilih menghindar dengan tidak menghadiri reuni, daripada harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan serupa itu.
Kadang Reuni Memang menjadi Ajang Pamer
( Ukuran Kesuksesan Kaum Hedonis : HARTA )
( Ukuran Kesuksesan Kaum Hedonis : HARTA )
Saya tidak dalam kapasitas menilai acara-acara reuni yang sudah saya hadiri, karena saya sangat menghargai teman-teman yang sudah bersusah payah menyelenggarakan acara tersebut, dan sebab saya sangat menghormati teman-teman saya. Lagi pula semua acara reuni yang saya hadiri, jauh dari kesan hedonik.
Namun di luar itu, kita melihat betapa banyak reuni yang digelar dengan sangat megah di hotel-hotel berbintang, dengan acara dan sajian makanan minuman serba mewah dan melimpah, lebih mirip sebuah pesta ketimbang reuni. Oh ya tentu saja mereka yang hadir adalah orang-orang yang sudah sukses, sudah kaya raya, atau sudah menjadi pejabat atau tokoh ternama di negeri ini. Terlihat dari penampilan mereka yang serba gemerlap , juga terlihat dari deretan mobil mewah yang terparkir di pelataran hotel, dengan petugas keamanan dan kepolisian berseliweran di sekitar area reuni.
Apakah mereka teman-teman kita ? ya tentu saja, mereka adalah teman-teman kita, teman sekolah kita. Bahkan mungkin saja mereka adalah teman sebangku kita, yang terbawa nasib menjadi orang yang sukses secara duniawi. Perkara mereka telah terlihat bak penduduk negeri langit, jangan lupa sudah berapa masa kita tak berjumpa dengan mereka ? jangan lupa juga, waktu yang telah lama terlampaui membuat manusia berubah. Tak hanya fisiknya, namun sifat dan karakternya pun bisa saja berganti.
Tak usah heran jika kemudian dalam kesempatan reuni, kita menemukan teman karib kita begitu membanggakan penampilannya yang serba wah, menceritakan dengan penuh semangat perawatan wajah yang dia jalani, tatkala teman-teman yang lain memuji kemulusan kulitnya. Menceritakan dengan sumringah perjalanan-perjalanan bisnisnya ke kota-kota besar dunia , seraya mempermainkan tali tas Hermesnya yang berharga puluhan juta. Jika sudah begini, tak ada gunanya kita membanggakan anak kita yang hafal 5 juz Al Quran, atau juara Olimpiade Fisika, atau rasa syukur karena anak kita diterima di perguruan tinggi negeri. Tak ada manfaatnya, karena sama sekali bukan itu ukuran kesuksesan kaum hedonik.
Lebih banyak teman-teman yang kurang beruntung
Lalu bagaimana dengan teman-teman yang belum sukses ? bagaimana dengan teman-teman yang bekerja mencari nafkah membanting tulang menjual bensin eceran dan tambal ban seperti Fahmi ? yang tinggal di rumah kontrakan terselip di pelosok gang sempit yang kumuh dan pengap ? yang hanya memiliki kendaraan sepeda motor cicilan ?. Apakah orang-orang seperti Fahmi akan memiliki cukup keberanian untuk hadir ke acara reuni semegah itu ? Fahmi tidak berani, dan saya rasa banyak orang seperti Fahmi yang juga tak cukup memiliki nyali untuk melakukannya.
Saya sangat memaklumi perasaan Fahmi. Sebab bagi orang yang tidak mampu, pembicaraan tentang kelimpahan materi di antara teman yang sukses hanya akan melukai perasannya. Fahmi mungkin tidak merasa iri dengan keberhasilan teman-temannya, tapi dia jelas merasa sedih. Betapa tidak merasa sedih, jika dilihatnya teman-teman sepermainannya hidup serba berkecukupan, sementara dia serba berkekurangan ?
Saya jadi berpikir, pantas saja acara- acara reuni yang saya datangi, hanya dihadiri sebagian kecil saja dari jumlah keseluruhan yang tercatat dan seharusnya hadir. Kemanakah gerangan teman-teman yang lain ? mengapa tidak ada kabar beritanya ?. Tadinya saya berpikir, mereka mungkin sibuk, atau terkendala jarak yang jauh. Namun melihat Fahmi, saya jadi berpendapat lain. Mungkin karena mereka yang tidak hadir itu memiliki alasan yang sama dengan Fahmi : merasa malu menghadiri reuni karena miskin.
Seharusnya persahabatan tidak terhalang status sosial
Saya tetap merasa bersyukur, karena sebagian besar teman-teman saya tidak berkelakuan aneh, meski mereka telah sangat sukses dari segi materi dan status sosial di masyarakat. Hanya segelintir saja yang bersikap sangat ajaib, kalau tidak bisa dibilang norak dan berlebihan dalam memamerkan kekayaannya. Mereka ini sangat tidak empatif terhadap orang-orang yang kesusahan.
Bagi orang yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi, harta sama sekali bukan ukuran kesuksesan, dan sama sekali bukan syarat bagi terjalinnya sebuah pertemanan. Dari dulu sampai kapanpun, teman tetaplah teman, tak boleh ada yang menghalangi, apalagi hanya sekedar harta yang sifatnya sementara.
Saya hanya ingin mengatakan bahwa reuni tidak pernah salah. Yang salah adalah segelintir oknum hadirinnya. Hadirin yang berlagak jadi orang yang paling penting sedunia, yang bersikap mentang-mentang. Orang-orang seperti inilah yang membuat teman-teman yang kurang beruntung, menjadi enggan hadir, dan menyebabkan tujuan reuni tidak tercapai.
Sementara pendapat saya bagi teman-teman yang enggan menghadiri reuni karena faktor ketiadaan harta, percayalah bahwa sebagian terbesar dari kami adalah orang-orang yang memandang persahabatan adalah sesuatu yang sangat bernilai dalam hidup kami. Tak perlu malu menghadiri reuni hanya karena ketiadaan harta, karena kami tak peduli. Kami hanya rindu padamu, kami hanya ingin mendengar kabar, bahwa engkau tetap sehat dan penuh semangat dalam mengarungi kehidupan ini. Kami hanya ingin berteman denganmu, selamanya. Selebihnya, tak penting lagi.
Sumber: Kompasiana.com
Rapat Kepengurusan Reuni Astuna89
Rapat Awal Rencana diadakannya Reuni Perak Alumni SMP Negeri ! Adiwerna Tahun Kelulusan 1989 diadakan di RM. PringCendani Ujungrusi pada Hari Sabtu, 16 Mei 2015
Silaturahmi Astuna 89 dihadiri oleh:
1. DNM Apries Triwinarni
2. Heni Susilowati
3. Munazi
4. Iqbal Kismoro
5. Wahyudi
6. Nurkholis
7. Ristiyanti
8. Noksriyati
9. Drayke Rosyana
10. Agus Winarto
11. Bambang. Asmoyo
12. Syarif Wibowo
13. Wasrah
14. Catur Jatmiko
15. Amir Mahmud
Hasil rapat sementara:
1. Membentuk kepengurusan Ikatan Alumni angk 89
2. Membuat Rekening a/n Alumni
3. Membentuk koord. wilayah guna memudahkan pelaksanaan reuni
Dari hasil diskusi/sharing teman2 sementara diputuskan:
Susunan Pengurus Ikatan Alumni SMP I Adiwerna angk 89:
Dewan Penasehat/Pembina:
1. Sumpono Bayu Aji
2. Ahmad Hasan Limazi
Ketua: Iqbal Kismoro
Wakil: Bambang Asmoyo
Sekretaris:
1. Nurkholis
2. Heni Susilowati
Bendahara: DNM Apries Triwinarni
Humas/Koord.Wilayah:
1. Suparto -JATIM
2. Agus Winarto - Jabodetabek
3. Aristyanto - SMG dan sekitarnya
4. Catur Jatmiko
5. Wasrah
Perlengkapan: Syarif Wibowo
NB: untuk susunan pengurus ini masih belum lengkap ,apabila ada kekurangan/usulan tambahan dari teman2, monggo ditanggapi
Silaturahmi Astuna 89 dihadiri oleh:
1. DNM Apries Triwinarni
2. Heni Susilowati
3. Munazi
4. Iqbal Kismoro
5. Wahyudi
6. Nurkholis
7. Ristiyanti
8. Noksriyati
9. Drayke Rosyana
10. Agus Winarto
11. Bambang. Asmoyo
12. Syarif Wibowo
13. Wasrah
14. Catur Jatmiko
15. Amir Mahmud
Hasil rapat sementara:
1. Membentuk kepengurusan Ikatan Alumni angk 89
2. Membuat Rekening a/n Alumni
3. Membentuk koord. wilayah guna memudahkan pelaksanaan reuni
Dari hasil diskusi/sharing teman2 sementara diputuskan:
Susunan Pengurus Ikatan Alumni SMP I Adiwerna angk 89:
Dewan Penasehat/Pembina:
1. Sumpono Bayu Aji
2. Ahmad Hasan Limazi
Ketua: Iqbal Kismoro
Wakil: Bambang Asmoyo
Sekretaris:
1. Nurkholis
2. Heni Susilowati
Bendahara: DNM Apries Triwinarni
Humas/Koord.Wilayah:
1. Suparto -JATIM
2. Agus Winarto - Jabodetabek
3. Aristyanto - SMG dan sekitarnya
4. Catur Jatmiko
5. Wasrah
Perlengkapan: Syarif Wibowo
NB: untuk susunan pengurus ini masih belum lengkap ,apabila ada kekurangan/usulan tambahan dari teman2, monggo ditanggapi
Selasa, 26 Mei 2015
Pemberitahuan resmi dr panitia :
1. Reuni diadakan pada minggu,19 juli 2015 pkl. 09.00 wib s.d selesai lokasi di komplek smp n1 adw.
2. Iuran min. 200rb maksimal tak dibatasi bagi yg pesan kaos astuna89 harga 75 rb. Silahkan transfer ke rekening astuna89 di bank bca norek. 0990308870 a.n iqbal kismoro dan nurkholis,mengingat ini rek. Bersama maka kami tdk bisa mengecek setiap saat di mbanking/@tm tp hrs di teller dan harus 2 orang maka bagi yg tlh transfer mhn konfirmasi ke 081931810015 dan laporan pemasukan akn kami share tiap seminggu sekali di hari rabu. Demikian utk bisa diketahui bersama.
ttd panitia.
Rekan kita yg menjadi Trending Topik Minggu ini
Inilah salah satu rekan kita yang menjadi Trending Topik saat ini karen berdua pada saat kecil sangat akrab sampai dgn sekarang ini Alhamdulillah sesama Jakwir yang akrab gitu donk...."
hehe.
hehe.
Wajah-wajah Panitia yg telah bekerja keras mensukseskan acara Reuni Astuna89
Inilah Wajah Teman-teman kita yang dengan usaha kerja kerasnya mensukseskan acara Reuni Astuna89 ini dari Kiri ke kanan: Mas Ganteng Iqbal Kismoro,Mas Ganteng Nurkholis,Pak Ngadiyo Guru Fisika,Ibu dokter yg cantik Jeng Fifi dan Ibu Cantik Apries Triwinarni.
Mari kita sukseskan Reuni Astuna89 19 Juli 2015.
Daftar Kostum Reuni Astuna89 19 Juli 2015
Ukuran dan jumlah kaos;
1. Pono, 1 bh, pendek, XXL
2. Parto, 1 bh, pendek, XXL
3. Wahid (e), 1 bh, pendek, XXL
4. Imam Pras, 2 bh, pendek XXXL, pnjng XXL
5. Namiroh, 1 bh, panjang, M
6. Yoyok, 1 bh, pendek, L
7. Drayke, 1 bh, panjang, XL
8. Alip, 1 bh, pendek, XL
9. Uly 1bh, panjang, XL
10 Fifi 1bh, pendek, S
11 Iwin 1bh, panjang L
12 Ikhun 1bh, pendek L
13 Iqbal 1bh, pendek XL
14 Guswin 2bh, panjang XL/XXL
15 Deri 2bh, panjang XL, pendek L
16 Aris 1bh, panjang L
17 Karno 1bh, pendek XXXL
18 Ike 1bh, panjang XL
19 Koko 2bh, pndk XL pnjg L
20 Widi, 1 bh, panjang XL
21 Lina 1bh, panjang S
22 Amir mahmud. 1 bh, pnjng XL
23 Catur jatmiko.1 bh pendek. L
24 Didot.1 bh .pendek L
25 Tain. 1 bh.pendek L
26 Latif 1 bh. Pendek XL
27 Yusuf, 1 bh, pendek, XXL
28 Yudi 1bh, pendek XXL
29 Romi 1bh, pendek XL
30 Hasan 1bh, pendek XL
31 Munazi 1bh, pendek L
32 Noer 1bh, panjang L
33 Noksriyati 1bh, panjang XXL
34 Triagung 1bh, pendek L
35 Winarto 1bh, pendek XL
36 Heni 1bh, panjang L
37 Wasrah 1bh panjang L
38 Titik 1bh, panjang XXXL
39 Bambang 1bh, panjang XL
40 Olis 1bh, pendek M
41 Kusaeni 1bh, panjang L
42 Bekhan 1bh, pendek XL
43 Apang 1bh, pendek XL
44 Isyanti 1bh, panjang XL
45 Diany 1bh, pendek XL
46 Imam S 1bh, pendek XL
47 Johan As 1 bh pendek L
48 Balkhi 1bh, panjang L
49 Abuseri 1bh panjang XL
50 Kuwatno, 1 bh, pendek XL
51 Eti Heriyanti 1bh, panjang M
52 Nasrukhi 1bh, pendek M
53 Bowo 1bh, pendek XL
54 Fevdi 1bh, pendek L
55 Dian 1bh, panjang XXL
56 Agus S, 1bh pendek XXL
57 Sartini 1bh, panjang XL
58 Nurlela 1bh, panjang M
59 Masriyati 1bh, panjang XXL
60 Suripto 1bh, pendek XL
61 Wakhid (a) 1bh, pendek L
62 Adi Dwiyanto, 1 bh pendek L
63 Novan 1 bh, panjang M
64. Akh.Hidayat 1bh, pendek XL
65 Nuralidin, 1bh, pendek XL
66 Suko, 1bh pendek L
67 Sadono 1bh pendek XL
68 Ristiyanti 1bh, panjang XL
1. Pono, 1 bh, pendek, XXL
2. Parto, 1 bh, pendek, XXL
3. Wahid (e), 1 bh, pendek, XXL
4. Imam Pras, 2 bh, pendek XXXL, pnjng XXL
5. Namiroh, 1 bh, panjang, M
6. Yoyok, 1 bh, pendek, L
7. Drayke, 1 bh, panjang, XL
8. Alip, 1 bh, pendek, XL
9. Uly 1bh, panjang, XL
10 Fifi 1bh, pendek, S
11 Iwin 1bh, panjang L
12 Ikhun 1bh, pendek L
13 Iqbal 1bh, pendek XL
14 Guswin 2bh, panjang XL/XXL
15 Deri 2bh, panjang XL, pendek L
16 Aris 1bh, panjang L
17 Karno 1bh, pendek XXXL
18 Ike 1bh, panjang XL
19 Koko 2bh, pndk XL pnjg L
20 Widi, 1 bh, panjang XL
21 Lina 1bh, panjang S
22 Amir mahmud. 1 bh, pnjng XL
23 Catur jatmiko.1 bh pendek. L
24 Didot.1 bh .pendek L
25 Tain. 1 bh.pendek L
26 Latif 1 bh. Pendek XL
27 Yusuf, 1 bh, pendek, XXL
28 Yudi 1bh, pendek XXL
29 Romi 1bh, pendek XL
30 Hasan 1bh, pendek XL
31 Munazi 1bh, pendek L
32 Noer 1bh, panjang L
33 Noksriyati 1bh, panjang XXL
34 Triagung 1bh, pendek L
35 Winarto 1bh, pendek XL
36 Heni 1bh, panjang L
37 Wasrah 1bh panjang L
38 Titik 1bh, panjang XXXL
39 Bambang 1bh, panjang XL
40 Olis 1bh, pendek M
41 Kusaeni 1bh, panjang L
42 Bekhan 1bh, pendek XL
43 Apang 1bh, pendek XL
44 Isyanti 1bh, panjang XL
45 Diany 1bh, pendek XL
46 Imam S 1bh, pendek XL
47 Johan As 1 bh pendek L
48 Balkhi 1bh, panjang L
49 Abuseri 1bh panjang XL
50 Kuwatno, 1 bh, pendek XL
51 Eti Heriyanti 1bh, panjang M
52 Nasrukhi 1bh, pendek M
53 Bowo 1bh, pendek XL
54 Fevdi 1bh, pendek L
55 Dian 1bh, panjang XXL
56 Agus S, 1bh pendek XXL
57 Sartini 1bh, panjang XL
58 Nurlela 1bh, panjang M
59 Masriyati 1bh, panjang XXL
60 Suripto 1bh, pendek XL
61 Wakhid (a) 1bh, pendek L
62 Adi Dwiyanto, 1 bh pendek L
63 Novan 1 bh, panjang M
64. Akh.Hidayat 1bh, pendek XL
65 Nuralidin, 1bh, pendek XL
66 Suko, 1bh pendek L
67 Sadono 1bh pendek XL
68 Ristiyanti 1bh, panjang XL
Rekap sementara:
S. pendek: 1. panjang: 1
M. 2. 4
L. 13 8
XL. 17 12
XXL. 6. 5
XXXL. 2. 1
Total sementara 72pcs
S. pendek: 1. panjang: 1
M. 2. 4
L. 13 8
XL. 17 12
XXL. 6. 5
XXXL. 2. 1
Total sementara 72pcs
Sekapur Sirih
Assalamualaikum Wr.Wb
Halo Teman-teman sedulur-sedulur Kanca Jakwir,disini saya coba buat Blog yang di dedikasikan untuk berkumpulnya teman-teman bercerita,berbagi pengalaman apa saja agar terbina terus hubungan baik antar sesama alumni SMP N 1 Adiwerna pada umumnya dan angkatan 89 pada khususnya.
Informasi disini bisa berupa reuni,kegiatan-kegiatan sosial,informasi bisnis,sharing2 dan juga bisa kerjasama bisnis,all rekan-rekan bisa menuangkan di blog ini,utk surat menyurat bisa di alamatkan ke astuna89@gmail.com juga di Facebook astuna89@gmail.com yg nantinya akun ini akan diserahkan ke ketua Astuna89.
semoga Astuna89.blogspot.com ini bisa bermanfaat dan mempererat tali silaturahmi antar alumni,akhirul kata Salam Persahabatan...Para Jakwir Cetem.
Ditunggu kumpul2 Dopok Lan Mocine.
Tegal Laka-Laka.
Halo Teman-teman sedulur-sedulur Kanca Jakwir,disini saya coba buat Blog yang di dedikasikan untuk berkumpulnya teman-teman bercerita,berbagi pengalaman apa saja agar terbina terus hubungan baik antar sesama alumni SMP N 1 Adiwerna pada umumnya dan angkatan 89 pada khususnya.
Informasi disini bisa berupa reuni,kegiatan-kegiatan sosial,informasi bisnis,sharing2 dan juga bisa kerjasama bisnis,all rekan-rekan bisa menuangkan di blog ini,utk surat menyurat bisa di alamatkan ke astuna89@gmail.com juga di Facebook astuna89@gmail.com yg nantinya akun ini akan diserahkan ke ketua Astuna89.
semoga Astuna89.blogspot.com ini bisa bermanfaat dan mempererat tali silaturahmi antar alumni,akhirul kata Salam Persahabatan...Para Jakwir Cetem.
Ditunggu kumpul2 Dopok Lan Mocine.
Tegal Laka-Laka.
Langganan:
Komentar (Atom)























